PENDAHULUAN
Mimpi terbentuknya paroki ke dua di kota Jember adalah mimpi lama, tahun 1993 (29 tahun yll) Alm Bapak Uskup Herman Yoseph Sahadat Pandoyoputro, O.Carm berharap ada paroki kedua di kota Jember. Saat itu usia Paroki Santo Yusuf Jember adalah 65 tahun, dengan jumlah umat kurang lebih 6000 orang.
Untuk mewujudkan mimpi tsb, pada tahun yang sama (1993) di bentuk panitia dan dilantik oleh bapak Uskup pada bulan September 1993. Romo Michael Agung Kristiputra, O.Carm sebagai Pastor paroki , sekaligus menjadi Penasehat . Bapak DC Marbun, Bpk St. Sugeng Suparno, dan Bpk. R. Djoko Puswantoro di lantik sebagai ketua 1,2 dan 3 oleh bapak Uskup. Sekretaris di tunjuk Bpk. Sar Hendarto dan Yoseph Soeparjana; Bendahara di pegang oleh Christianus Kusuma dan Antonia Soekarmin.
Beberapa tokoh umat yang terlibat dalam kepanitiaan Antara lain FX Andoyo Nusa Putra, AJ Soetrisno Gunawan, AA. Andi Prayitno, Trisno Sujono, Soendoro Wijaya, Retno Miningsih, Suhartono Adikaryo, Valentinus Gunawan, Marius Lesmana, FA Gatot Sasmoko, JB siswadi, FX Ibnu, IC Sudjarwadi, Ignatius Sumarwiadi, AJ Hari Prasetya, Ibu Sri Haryanto, dan bapak RL. Hendro Sulistyo.
Pada malam ini sejanak kita menunduk dan hening kepada para sesepuh yg merintis adanya gereja kedua ini dan telah meninggal dunia, …. Kita Berdoa untuk Alm. Bpk Uskup Herman Yoseph Sahadat Pandoyo Putro, O. Carm; Rm Yustinus Slamet Riyadi O. Carm, Bpk. DC Marbun, Bpk Yoseph Soepardjana, Bpk AJ Soetrisno Gunawan, Bpk. Marius Lesmana, Bpk JB Siswadi dan Bpk FA. Gatot Sasmoko….. kita berdoa …. Untuk para perintis terwujudnya gereja dan paroki ke dua di Jember . (MERUNDUK DAN HENING SEJENAK)
PERJUANGAN PANJANG
Lokasi di Palm Asri menjadi pilihan pertama untuk lokasi pembangunan gereja kedua. Setelah dilakukan pembebasan lahan oleh team pembelian tanah , maka langkah strategi awal adalah membangun komunitas Katolik. Saat pembebasan lahan, Rm Michael Agung Kristiputra , O. Carm masih menjadi Romo Paroki St Yusuf Jember. Banyak bapak ibu guru dari sekolah katolik yg di tawarkan untuk tinggal di Palm Asri. Situasi saat itu masih sulit sekali akses ke palm Asri. Belum ada akses spt hari ini, jalan masih tanah, dan sangat becek dan berlumpur saat musim penghujan. Ini adalah penggalan sejarah dan perjuangan para umat di Palm Asri yg menjadi bagian sejarah gereja ini.
Masalah perizinan untuk membangun gereja di Palm Asri memperoleh penolakan dari beberapa warga sekitar. Walau jumlahnya tidak terlalu banyak, namun gaung nya kemana mana. Kepanitiaan pembangunan sempat vacuum cukup lama karena penolakan tsb, sampai akhirnya 14 Oktober 1999 kepanitiaan di refreshment oleh Alm Rm. Yustinus Slamet Riyadi, O.Carm. Bapak St. Sugeng Suparno menjadi ketua 1 dan Djoko Poeswantoro menjadi ketua 2. Bapak DC Marbun mundur karena almarhum pindah tugas keluar dari Jember. Panitia baru rapat rutin bulanan, merapikan keuangan, memperluas pembebasan tanah, membentuk team konsultasi , merencanakan tata ruang, dan mendesign gereja yg akan di bangun.
Warga Palm Asri juga melakukan banyak kegiatan di lingkungan palm asri. Melibatkan diri dalam kegiatan social kemasyarakatan (spt arisan, pkk dll), menjalin silahturahmi dan setiap hari raya idul fitri warga penghuni palm asri berdiri berjajar, usai sholat Ied menyalami warga sekitar yg usai sholat Idul fitri. Usaha dan support warga sungguh luar bisa, dengan harapan warga sekitar bisa mengijinkan pembangunan gereja di palm asri.
Namun demikian, setiap mengajukan ijin, warga yang menolak tetap menolak. Bahkan Bpk St Sugeng Suparno dan Pak Sar Hendarto di paksa membuat pernyataan oleh warga, bahwa di Palm Asri hanya untuk Perumahan Campuran. Dokumen ini masih di pegang oleh warga yang menolak.
Bapak Uskup Pandoyo Putro O. Carm selalu menagih paroki kedua di Jember kepada semua Romo baru yang ditempatkan di Jember. Setelah Rm Yustinus Slamet Riyadi O Carm pindah tugas; berturut turut penggantinya Rm Hugo Susdiyanto, O. Carm, Rm Yudhi Wiyadi , O. Carm, Rm . Koesdiyantoro, O.Carm, dan Rm. Henrikus Suwaji O.Carm.
Semua Romo yang bertugas di Jember selalu di targetkan oleh bapak uskup untuk mewujudkan paroki kedua…. Dan semua romo berusaha keras di bantu panitia , DPP & BPGDA dan umat. Namun selalu gagal saat akan minta ijin pendirian gereja di Palm Asri. Penolakan terbesar terjadi tahun 2014.. Ijin yang di ajukan di tolak oleh Warga, Oleh Lurah, Oleh Camat, Oleh FKUB dan Oleh DPRD – komisi D . Penolakan itu di laporkan ke bapak Uskup Pandoyo Putro alm oleh Rm Henrikus Suwaji O. Carm. Oleh bapak uskup di ijinkan untuk mencari alternative lokasi lain.
Setelah berproses panjang melihat banyak alternative lokasi, maka lokasi kapel SMAK Satya Cendika menjadi pilihan terbaik untuk pengganti rencana di Palm Asri. Kenapa lokasi dipillih, karena sudah mempunyai IMB, jadi tidak perlu ijin lagi. Juga sudah bertahun tahun di pakai misa setiap jumat dan Sabtu oleh umat bagian barat dan stasi Rambipuji… dan tidak ada masalah dengan masyarakat sekitar.
Atas dukungan dari Perkumpulan St Albertus yg membawahi SMAK Satya Cendika, juga dukungan dari Kel. Alm. AJ Soetrisno Gunawan maka gereja dan paroki kedua bisa di wujudkan di sini.
Perjuangan pajang ini adalah perjuangan kita semua, perjuangan para pendahulu, perjuangan warga palm asri, perjuangan semua panitia yang pernah terlibat dari awal sampai akhir. … perjuangan kita semua. Perjuangan ini adalah perjuangan Alm Bapak Uskup Herman Yoseph Pandoyoputro O. Carm; Pejuangan Rm Michael Agung Kristiputra O.Carm , Alm Rm Yustinus Slamet Riyadi O.Carm, Rm.Hugo Susdiyanto O. Carm, Rm Andreas Yudhi Wiyadi O.Carm, Rm Koesdiyantoro, O. Carm dan Rm Henrikus Suwaji O. Carm
Kita semua juga berterimakasih kepada Bapak Uskup Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm yg dengan dorongan dan spiritnya terus menyemangati kita sampai terwujudnya paroki kedua ; Pada Kesempatan kali ini kami juga berterimakasih kepada Semua pihak di Keuskupan Malang yg telah membantu proses terwujudnya paroki kedua di Jember
INFORMASI PEMBANGUNAN
Pembangunan yang dilakukan untuk mensuport terwujudnya paroki ke dua ada tiga bagian besar yaitu: Pembangunan Pastoran, Renovasi Kapel, dan Renovasi Aula. Tiga pembanguan itu kami lakukan serentak. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Rm Henrikus Suwaji O. Carm pada tanggal 21 Januari 2018. Atas support gereja pusat St Yusuf, Suport Keuskupan Malang dan Support semua umat di Kuasi maupun di pusat, juga support para donator dan BLESSING DARI ALLAH…. Dalam waktu 11 Bulan kami bisa selesaikan semua pembangunan dan renovasi ini.
Pembangunan dan renovasi Pastoran, Kapel dan Aula ini memerlukan IMB. Trimakasih kepada Bpk Fx Agus yang telah membantu pengurusan IMB dan terimakasih kepada Pemda Jember yg telah mensuport keluarnya IMB yg kita perlukan
INFORMASI BANGUNAN
PASTORAN
Tersedia 4 kamar Romo, Ruang rekreasi, Ruang Doa, ruang Makan, Ruang Tamu, Dapur, Kamar Koster dan teras nyaman yg dikelilingi taman dan kolam ikan….. semoga Romo nya krasan.
AULA DAN KANTOR
Aula yang kita gunakan untuk misa ini dulu adalah gudang kerja Sdr Irwan Sasongko (pemilik lama, yg merenovasi gereja pusat). Aula ini bisa menampung 400 umat. Setelah gereja di berkati, maka aula akan kami gunakan untuk meeting besar atau di pakai pesta manten umat yg mau menggunakan.
Kantor terdiri dari satu ruang untuk ruang kerja romo, 1 ruang untuk kerja Asti/ secretariat, 2 ruang meeting kecil di atas.
GEREJA
Gereja ini bisa menampung kurang lebih 600 umat dengan teras belakang. Gereja HTSPM ini di lengkapi dengan 2 ruang pengakuan, Toilete pria dan wanita, ruang kesehatan dan sakristi yang sangat besar. Melengkapi keberadaan gereja, kami bangun gua maria dan taman yg indah di sisi utara gereja….. supaya umat lebih khusuk menjalin relasi dengan Tuhan.
PENUTUP
Mewujudkan paroki kedua ini pejuangan dan perjalan panjang 26 tahun. Bukanlah perjalanan yang singkat. Penolakan beberapa warga sekitar palm asri, menjadi masalah utama yg kita hadapi. Penolakan besar tahun 2014 memaksa kita untuk mencari alternative lain.
Sudah 2 bapak Uskup yg terlibat, sudah 6 Romo Paroki terlibat, sudah 6 DPP/ BPGDA terlibat, dan sudah puluhan pengurus terlibat…. Untuk mewujudkan paroki kedua ini. Beberapa di atara mereka saat ini sudah tidak ada lagi bersama kita…. Namun Spirit nya terus membakar hati kita , untuk mewujudkan paroki kedua ini.
Marilah kita bangun paroki kedua ini dengan semangat cinta kasih, semangat Hati Tersuci Santa Perawan Maria yang jadi pelindung gereja ini, dan semangat saling membangun dan perduli, agar kita semua bisa mewartakan kabar suka cita sampai ke sudut sudut bumi…..
Demikianlah sepenggal kisah perjalanan panjang terwujud nya mimpi umat selama 26 tahun. 31 Maret 2019 Bapak Uskup Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm berkenan memberkati gereja ke dua di kota Jember dan di beri nama “Gereja Katolik Hati Tersuci Santa Perawan Maria” .